KOLOM

Feminisme: Gerakan yang Mengguncang Peradaban dan Nilai Kehidupan

Feminisme merupakan salah satu gerakan besar dalam sejarah peradaban manusia. Gerakan ini muncul sebagai bentuk perlawanan terhadap sistem patriarki yang dianggap mengekang hak-hak perempuan, dengan tujuan utama memperjuangkan kesetaraan gender.

Sejarah Singkat Gerakan Feminisme

Menurut cerita klasik di Barat, perempuan sering kali disalahkan atas berbagai tragedi dunia. Hawa, misalnya, dianggap sebagai penyebab terusirnya Adam dari surga. Persepsi seperti ini menjadi dasar munculnya pemikiran feminis di Barat.
Gerakan feminisme berkembang secara bertahap dalam beberapa gelombang besar:

  1. Gelombang Pertama (1840-1870) – Era kebangkitan yang menyerukan persamaan hak bagi perempuan.
  2. Gelombang Kedua (1870-1920) – Masa emas di mana perempuan mulai diperjuangkan untuk ikut serta dalam pemilu.
  3. Gelombang Ketiga (1920-1960) – Dikenal sebagai era munculnya konsep The New Woman yang menekankan kebebasan perempuan dalam memilih perannya di masyarakat.
  4. Gelombang Keempat (1960-sekarang) – Era feminisme modern, yang juga dikenal sebagai feminisme radikal, dengan tuntutan kebebasan seksual dan hak atas tubuh perempuan.

Feminisme di Negara Muslim

Gerakan feminisme juga merambah negara-negara Muslim. Mesir adalah negara pertama yang terpapar konsep ini pada akhir abad ke-19. Tokoh-tokoh seperti Huda Sha’rawi dan Saiza Nabarawi mempelopori gerakan feminisme di Mesir. Pada 1923, setelah menghadiri acara feminis di luar negeri, mereka melepas jilbab di stasiun kereta Kairo sebagai simbol penolakan terhadap aturan berpakaian yang dianggap membatasi kebebasan perempuan.

Tokoh lain, Doria Syafiq, bahkan menganggap keluarga sebagai penghalang kebebasan perempuan. Ia memilih bercerai dan menjalani hidup tanpa ikatan keluarga hingga akhirnya mengakhiri hidupnya dengan tragis.

Kaitan Feminisme dan Kebebasan Seksual

Dalam perkembangannya, feminisme tidak hanya menuntut kesetaraan gender, tetapi juga hak atas tubuh perempuan, termasuk kebebasan seksual. Konsep seperti virginity (keperawanan) yang selama ini lebih banyak ditujukan kepada perempuan, mulai dipertanyakan. Mengapa hanya perempuan yang diharapkan menjaga kesuciannya sebelum menikah, sementara laki-laki tidak?

Dari sinilah feminisme modern mulai memasukkan isu kebebasan orientasi seksual dalam perjuangannya. LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender) menjadi bagian dari agenda feminisme dengan dalih kebebasan individu dan hak asasi manusia.

Namun, di sisi lain, prinsip kebebasan ini perlahan mengikis norma-norma sosial. Aktivitas seperti seks bebas menjadi hal yang ditoleransi, bahkan difasilitasi di banyak tempat melalui legalitas hiburan malam. Dampaknya, meningkatnya angka aborsi, pernikahan dini, hingga kasus infeksi menular seksual (IMS) yang terus bertambah setiap tahun.

Pandangan Islam Tentang Kebebasan dan Aturan Hidup

Dalam Islam, kebebasan tanpa batas dianggap berbahaya karena dapat merusak tatanan kehidupan. Allah telah menetapkan aturan untuk menjaga manusia dari kerusakan. Salah satu larangan tegas adalah perbuatan zina, seperti yang disebutkan dalam Q.S. Al-Isra ayat 32:
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah perbuatan keji dan suatu jalan yang buruk.”

Sayangnya, di era modern ini, banyak orang mengabaikan aturan tersebut demi mengejar kesenangan duniawi. Mereka lupa bahwa kehidupan di dunia hanya sementara dan akan ada hari pembalasan. Ideologi dari Barat berhasil memengaruhi sebagian besar masyarakat untuk menganggap perilaku menyimpang sebagai hal biasa.

Saatnya Kembali pada Jalan yang Benar

Kita tidak boleh terus-menerus terjebak dalam pemikiran yang menyesatkan. Mari bangkit dan berpikir jernih. Jangan mudah terpengaruh oleh godaan dunia yang menyesatkan. Hanya dengan kembali kepada aturan Sang Pencipta, kita bisa hidup lebih terarah dan selamat, baik di dunia maupun di akhirat.

Dias Paramita – Mahasiswi Ilmu Gizi Universitas Brawijaya, Malang, dan aktivis muslimah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *